Minggu, 29 November 2015

Statistik 1 (3)


STATISTIK 1

Disusun untuk memenuhi tugas kelompok

Dosen Pengampu : Angga Hidayat
NIDN : 0426108802



Disusun Oleh:

Firman Nur Basith   : 2014122562
Heriansyah NST      : 2014122288
Jumadi                      : 2014120958
Taufik Hidayat         : 2014120792



PROGRAM STUDI EKONOMI AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS PAMULANG
2015




1.  Statistik dan Statistika         
          
Kata “statistik” berasal dari bahasa latin “status” yang berarti “negara”. Pada awal perkembangannya kata “statistik” hanya di artikan sebagai”keterangan-keterangan yang dibutuhkan negara dan berguna bagi negara”. Keterangan-keterangan tersebut dapat berupa jumlah penduduk suatu negara, pekerjaan penduduk suatu negara, usia penduduk suatu negara, dan lain-lain. 
   Pada perkembangan selanjutnya keterangan - keterangan seperti itu sekarang di kenal dengan nama data sensus.(Soenaryo,1993:2) Statistik adalah catatan angka-angka atau bilangan, data yang berupa angka-angka  yang dikumpulkan, dikelompokkan,sehingga dapat memberi informasi yang berarti mengenai suatu masalah gejala atau peristiwa tertentu.(Supranto,2009:3)      
            Statistik adalah pencatatan hasil pengamatan atau masalah yang dilakukan menurti suatu aturan tertentu biar berupa tabel dengan angka angka atau diagram sehingga dapat terbaca atau menjelaskan keadaan masalah tersebut. (Hotman Simbolon,2009:13)  
            Murray Spiegel (2007:5) menyatakan: Statistik dapat dibedakan menjadi statistik deskriptif dan induktif :
1.      Statistik deskriptif ialah metode atau cara untuk mengorganisir, meringkas, dan menyajikan data secara informatif (in an informative way). Misalnya data mentah hasil survei dari 1000 nasabah suatu bank, jumlah tabunganya, frekuensi menabung dalam 1 tahun setelah dihiung jumlahnya, presentasenya, rata-ratanya diperoleh data statistik: jumlah tabunganya Rp 200 milyar, yang menabung diatas Rp 3 milyar 25 orang atau 25 persen,rata-rata tahunya Rp 2 milyar.
2.      Statistik induktif ialah metode atau cara yang dipergunakan untuk menarik kesimpulan tentang karakteristik suatu populasi berdasarkan data dari penelitian sampel yang ditarik dari populasi tersebut. Statisti induktif (statistical inference), terdiri dari pengujian hepotesis dan perkiraan interval.
            Statistika merupakan ilmu pengetahuan yang berhubungan dengan metode ilmiah untuk pengumpulan, pengorganisasian, perangkuman, dan penganalisisan data di samping terkait pula dengan metode untuk penarikan kesimpulan yang valid serta pengambilan keputusan yang berdasarkan alasan yang ilmiah dan kuat yang di peroleh dari hasil analisisa.(Soenaryo,1993:4)
             
Dalam makna yang lebih sempit statistika digunakan untuk menunjukan data-data itu sendiri atau angka-angka yang diuturunkan dari data tersebut, misalnya rata-rata (average) dan berbagai nilai koefisien seperti koefisien variasi, koefisien korelasi, regeresi dan
determinasi.(Murray Spiege
l,2007:5) Statistika adalah pengetahuan yang berhubungan dengan cara cara pengumpulan fakta,pengolahan serta penganalissannya, penarikan kesimpulan serta pembuatan keputusan yang cukup beralasan fakta dan penganilisisan yang dilakukan.(Hotman Simbolon,2009:15)
2. Popolasi dan sempel 
      Populasi adalah kumpulan yang lengkap dari seluruh elemen yang sejenis akan tetapi dapat dibedakan karena karakteristiknya. Misalnya seluruh karyawan perusahaan merupakan populasi. Elemennya adalah karyawan perusahaan. Karakteristiknya yaitu umur, pendidikan, masa kerja, jumlah anak, gaji pokok dan lain sebagainya. Jadi populasi adalah seluruh penduduk indonesia, seluruh perusahaan di Indonesia dan sebagainya untuk menujukan banyak elemen populasa diberi notasi N.        
        
Supranto (2009:24) menyatakan: Sampel adalah sebagian elemen populasi. Misalnya dari 2000 perusahaan nasional diteliti hanya sebanyak 200 perushaan, untuk memebuat perkiraan beberapa yang sudah go public. Jika n adalah jumlah elemen sempel dan N adalah jumlah elemen populasi, maka n<N (n lebih kecil dari N) istilah lain dari sempel
Ø  Metode Pengumpulan Data  
Di dalam statistik dekenal dua cara pengumpulan data yaitu cara sensus dan cara sampling
 :
a.       Sensus adalah cara pengumpulan data apabila seluruh elemen populasi di selidiki satu persatu. Data yang diperoleh sebagai hasil pengolahan sensus disebut data yang sebenarnya (true value) atau disebut parameter. Misalnya hasil sensus penduduk tahun 1980 memberikan data yang sebenarnya mengenai penduduk Indonesia (jumlahnya menurut umur, menurut jenis kelaminnya, menurut lapangan pekerjaan, dan menurut pendidikannya).

b.      Sampling adalah cara pengumpulan data apabila yang diselidiki adalah semple dari keseluruhan populasi. Data yang diperoleh dari hasil sampling merupakan data perkiraan (estimated value). Jika dari 1000 perusahaan hanya akan diselidiki 100 saja maka hasil penyelidikan merupakan perkiraan. Misalnya perkiraan jumlah karyawan, perkiraan jumlah produksi, perkiraan jumlah modal, perkiraan rata-rata modal, perkiraan rata-rata gaji karyawan perbulan dan sebagainya.
3. Pembulatan Data/Angka
      Di dalam statistik sering kita menemui sekumpul data atau hasil analisis data yang memerlukan pembulatan. Di dalam melakukan pembulatan suatu angka desimal pada prisnsipnya adalah melakukan pembulatan ke angka yang terdekat. Contoh bila rata-rata jumlah siswa 45,6 maka hasil pembulatanya adalah 46, karena 45,6 lebih dekat dengan 46 dari pada ke 45.
Supranto (2009:23) meyatakan: Ada beberapa aturan yang harus diperhatikan dalam pembulatan angka yaitu:
1.      Apabila angka yang terkiri yang harus dihilangkan angka 4 atau kurang,maka angka paling kanan dari angka yang mendahuluinya (yang tidak dihilangkan) tetap tidak berubah.

Contoh:
misalnya jumlah penduduk suatu negara adalah 112.456.731, jika jumlah tersebut dibulatkan kejutaan terdekat maka nilainya 112.000.000. Karena pembulatanya kejutaan terdekat maka angka 4 merupakan angka paling kiri yang harus dihilangkan sedangkan angka yang paling kanan yang mendahuluinya adalah angka 2.
2.      Apabila angka yang terkiri yang akan dihilangkan adalah lebih besar dari 5 maka angka yang paling kanan yang mendahuluinya bertambah satu.

Contoh:
-112.456.731 dibulatkan keribuan terdekat menjadi 112..457.000 karena angka yang akan dihilangkan adalah angka 7 maka angka 6 bertambah 1.
3.      Apabila angka terakhir yang harus dihilangkan adalah angka 5 yang diikuti angka nol, maka angka paling kanan yang mendahuluinya (di depanya) bertambah 1 jika ganjil dan tetap jika genap. Aturan ini disebut juga aturan genap terbuka.

Contoh:
-21.500.000 dibulatkan kejutaan terdekat menjadi 22.000.000. karena angka paling kiri yang harus dihilangkan adalah angka 5 yang diikuti angka nol sedangkan angka yang paling kanan adalah angka 1(ganjil) maka bertambah dari 1 menjadi 2.
-24.500.000 dibulatkan kejutaan terdekat menjadi 24.000.000. karena angka paling kiri yang harus dihilangkan adalah angka 5 yang diikuti angka nol sedangkan angka yang paling kanan adalah angka 4(genap) maka angka 4 tetap tidak bertambah.

Kesimpulan
            Statistika lebih kepada teori atau ilmu yang mempelajari bagaimana cara pengumpulan data, pengolahan data, serta analisis dari informasi yang diperoleh untuk ditarik kesimpulan secara valid sedangkan statistik lebih kepada aplikasinya atau ringkasan data berupa angka-angka yang diperoleh dari analisis sampel pada suatu populasi. Sehingga dalam ilmu statistika maupun statistik terdapat yang namanya populasi, sampel dan pembulatan angka, ketiga hal tersebut mempunyai fungsi masing-masing yang diperlukan dalam pengumpulan data dan analisis data  untuk penyelesaian masalah statistik maupun statistika.




DAFTAR PUSTAKA
J. Supranto. 2009. Statistik untuk Penelitian Pemasangan dan Sumber Daya Manusia. Jakarta. Mitra Wacana Media
R. Spiegel, Murray dan Larry J. Stephens. 2007. Statistik Edisi Ketiga. Jakarta. Erlangga.
Simbolon, Hotman. 2009. Graha Ilmu Statistika. Jakarta, Erlangga.
Soenaryo, Endang. Statistika Dasar Universitas Untuk Ekonomi, Akuntansi dan Manajemen. Bandung. MS2.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar