Minggu, 29 November 2015

Statistik 1 (1)


PENDAHULUAN STATISTIK
Disusun Untuk Memenuhi Nilai Tugas Mata Kuliah Statistik 1
Dosen Pengampu : Angga Hidayat
NIDN : 0426108802


DWI ARYATI
201412121971
LARASATI
2014122178
MEI RANTI REDIANA
2014121438
OCTAVIA DAMAYANTI
2014121007
SRI DARMAWATI
2014121760


PRODI AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS PAMULANG
2015





BAB I

1.1 Pembahasan Statistik dan Statistika
Ada beberapa pengertian statistika dan statistik menurut para ahli. Berikut ini pengertian statistik dan statistika menurut para ahli.
1.     Ircham Machfoedz, M.S (2006:1) Statistika diartikan sebagai pengumpulan data, pengolahan, penyajian, dan analisis data berkaitan dengan nilai tengah (gejala pusat atau tendensi sentral), ukuran letak, variasi, rate dan ratio sebagai penggambaan statistika deskriptif..
2.     Murray R. Spiegel dan Larry J. Stephens (2007:1) Statistika merupakan ilmu pengetahuan yang berhubungan dengan metode-metode ilmiah untuk pengumpulan, pengorganisasian, rangkuman, pemaparan,dan penganalisisan data disamping terkait pula dengan metode-metode untuk penarikan kesimpulan yang valid serta pengambilan keputusan yang berdasarkan alasan-alasan yang ilmiah dan kuat yang diperoleh dari hasil analisis tadi.
3.     Suharyadi dan Purwanto S.H (2009:7) Statistika adalah ilmu mengumpulkan, menata, menyajikan, menganalisis dan menginterprestasikan data yang menjadi informasi untuk membantu pengambilan keputusan yang efektif.

Pengertian Statistik
1.     Suharyadi dan Purwanto S.H (2009:7) Statistik adalah suatu kumpulan angka yang yang tersusun lebih dari satu angka.
2.     Anto Dajan (1986:2) Statistik adalah kumpulan data yang berwujud angka-angka.
Dari pengertian statistik dan statistika menurut para ahli dapat kami simpulkan pengertian statistika adalah suatu ilmu mengumpulkan, mempelajari, menganalisis dan menyajikan data berdasarkan suatu keadaan untuk mendapatkan informasi yang dapat dipertanggung jawabkan. Statistik adalah sekumpulan data yang terdiri dari angka yang jumlahnya lebih dari satu angka.

1.2 Populasi dan Sample
Menurut Abdul Hamang (2005:2) Populasi adalah himpunan yang biasa dilambangkan dengan S dan mempunyai anggota yang berbeda yang dilambangkan dengan s. Sample adalah subhimpunan dari S dengan lambang A misalnya .
Menurut Suharyadi dan Purwanto (2009:12) Populasi adalah sebuah perkumpulan dari suatu kemungkinan orang-orang, benda-benda, dan ukuran lain dari objek yang menjadi perhatian. Sample adalah bagian dari populasi tertentu yang menjadi perhatian.
Dapat kami simpulkan Populasi adalah suatu kumpulan atau himpunan yang berupa nominal maupun benda dan lainnya yang dapat dilihat secara nyata. Sample adalah salah satu data dari populasi yang dapat kita gunakan untuk mendapatkan informasi. Contoh : Saat kita membeli buah apel 1 kg, maka itu disebut populasi. Namun saat kita ingin mencoba apel tersebut sebelum kita membelinya tidak mungkin kita mencoba semua, jadi kita hanya mengambil 1 apel untuk dicicip maka itu disebut sampel.

1.3 Pembulatan Angka
Menurut Murray R. Spiegel (2007:2) Pembulatan angka adalah sebuah bilangan seperti misalnya 72,8 kesatuan terdekat akan menghasilkan 73 karena 72,8 lebih dekat ke 73 dibandingkan 72.


Jika kita membulatkan  hingga dua angka setelah koma maka 7,467 menjadi 7,47 dan 6,821 menjadi 6,82. Mengapa bisa demikian? Jika nilai desimal yang akan dibulatkan berjumlah di atas 5, maka angka yang berada di depan angka yang dibulatkan dinaikkan 1 angka, namun apabila berjumlah di bawah 5 maka angka yang ada di depan angka yang akan dibulatkan tetap tidk berubah.
Lalu bagaiman jika kita ingin membulatkan angka desimal yang hanya ada dua angka saja dan desimal tersebut pas berjumlah 5? Nilai 7,5 jika dibulatkan menjadi 8 dan 8,5 menjadi 8. Pembulatan yang menyangkut dengan penghilangan angka 5 membutuhkan pedoman tertentu. Jika angka 5 berada di depan angka yang bersifat ganjil maka angka yang berada di depan angka 5 dinaikkan 1 angka, jika angka 5 berada di depan angka yang bersifat genap maka angka yang berada di depan angka 5 tetap tidak berubah.
Contoh ke-1 :
1,235 → 1,24 dikarenakan jika di depan angka terakhit itu ganjil maka harus ditambahkan ( 3 menjadi 4 ) dan jika di depan angka terakhir itu genap maka tidak perlu ditambahkan, misalnya 1,245 menjadi 1,24.
Contoh ke-2 :
Perhitungan dalam penjumlahan biasa :
1,5+2,5+3,5+4,5=12
Perhitungan dalam pembulatan ke bawah :
1+2+3+4=10
Perhitungan dalam pembulatan ke atas :
2+3+4+5=14
Perhitungan secara statistik :
2+2+4+4=12



Dapat kami simpulkan bahwa dalam penjumlahan yang dihitung secara biasa dan perhitungan secara statistik mendapatkan hasil yang sama yaitu 12 dikarenakan bisa dilihat contoh pertama (dalam perhitungan secara statistik angka ganjil ditambahkan dan angka genap tidak perlu dirubah)

Contoh soal :

6,3246199987712314978
Jawab :
≈6,324619998771231498
≈6,32461999877123150
≈6,3246199987712315
≈6,324619998771232
≈6,32461999877123
≈6,3246199987712
≈6,324619998771
≈6,32461999877
≈6,3246199988
≈6,324619999
≈6,32462000
≈6,3246200
≈6,324620
≈6,32462
≈6,3246
≈6,325
≈6,32
≈6,3
≈6







 


Daftar Pustaka

Dajan, A. 1986. Pengantar Metode Statistik. Jilid I-II. (S. J, Ed.) Jakarta: LP3ES.
Hamang, A. 2005. Metode Statistika. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Machfoedz, I. 2006. Statistika Deskriptif : dengan contoh-contoh kesehatan. Yogyakarta: Fitramaya.
Spiegel, M. R., & Stephans, L. J. 2007. Statistik. Jilid III. Jakarta: Erlangga.
Suharyadi, & S.K, P. 2009. Statistika Untuk Ekonomi dan Keuangan. Jakarta: Salemba Empat.







Tidak ada komentar:

Posting Komentar